31 C
Sidoarjo
BerandaNasionalDokter: Waspada diabetes pada anak yang sering ngompol serta cepat lapar #infoMenarik

Dokter: Waspada diabetes pada anak yang sering ngompol serta cepat lapar #infoMenarik


Jakarta (PortalSidoarjo.com) – Dokter spesialis anak divisi endokrinologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Ghaisani Fadiana, Sp.A (K), mengimbau pada orang tua untuk mewaspadai diabetes tipe 1 pada anak dengan tanda-tanda sering mengompol serta cepat lapar.“Kalau misalnya anak-anak sudah melalui toilet training (latihan buang air), kemudian ada kejadian mengompol lagi yang cukup sering, itu harus diwaspadai,” kata Ghaisani dalam diskusi daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.

Apabila anak-anak sering mengompol, Ghaisani menyarankan untuk melakukan pemantauan gejala lain yang mengarah ke diabetes. Adapun gejala lain tersebut meliputi tingginya frekuensi buang air kecil, sering merasa haus, cepat merasa lapar, penurunan berat badan, lemas, hingga infeksi berulang.

Baca juga :  Taman Zootopia pertama mulai uji coba di Shanghai Disney Resort #infoMenarik

“Kalau misalnya ada gejalanya, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Ghaisani.

Biasanya, kata dia, anak yang mengalami gejala-gejala itu perlu konsultasi ke dokter spesialis anak untuk memastikan apakah betul ada diabetes. Untuk memastikan hal tersebut, dokter akan memeriksa gula darah anak.

“Itu untuk diabetes melitus tipe 1,” kata dia.

Ghaisani menekankan bahwa masyarakat harus mengetahui kewaspadaan itu. Ia mengatakan bahwa masyarakat kurang sadar akan kemungkinan anak-anak terjangkit diabetes disebabkan terdapat anggapan bahwa diabetes biasanya terjadi pada usia lanjut.

Kurangnya kewaspadaan tersebut, ujar Ghaisani melanjutkan, berdampak pada keterlambatan orang tua yang menyadari anaknya menderita penyakit diabetes tipe 1.

“DM tipe 1 paling banyak diketahui ketika sudah kondisi lanjut, jadi, kondisi yang berat,” kata Ghaisani.

Baca juga :  Maudy Ayunda dukung penuh pertumbuhan ekonomi kreatif lokal #infoMenarik

Adapun kondisi berat yang dimaksud oleh Ghaisani ialah ketika anak-anak yang diperiksakan ke rumah sakit sudah dengan keluhan sesak napas, penurunan kesadaran, nyeri perut, bahkan hingga kejang.

Hal-hal tersebut, kata dia, terjadi disebabkan anak-anak diabetes melitus tipe 1 diketahuinya sudah dalam kondisi berat. Diabetes melitus tipe 1 diakibatkan oleh kerusakan atau kegagalan organ pankreas sehingga tidak dapat menghasilkan insulin.

“Tingkat kewaspadaan harus diperbaiki dengan pemantauan tumbuh kembang,” ujar Ghaisani.

Sumber : Antaranews.com

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x