32 C
Sidoarjo
BerandaNasionalBentol akibat gigitan nyamuk ber-Wolbachia beda dari nyamuk lain? #infoMenarik

Bentol akibat gigitan nyamuk ber-Wolbachia beda dari nyamuk lain? #infoMenarik


Jakarta (PortalSidoarjo.com) – Peneliti riset nyamuk ber-Wolbachia dari Universitas Gadjah Mada Dr Riris Andono Ahmad, BMedSc, MPH, PhD mengatakan tak ada yang berubah dari nyamuk dengan bakteri Wolbachia dengan tanpa bakteri sehingga dampak gigitannya sama saja.”Tidak ada yang berubah dari nyamuknya. Nyamuknya tidak menjadi nyamuk bionik, nyamuk transgenik. Yang terjadi ialah semacam blocking mekanik sehingga memang pada akhirnya dampak dari gigitan nyamuk ya sama saja,” jelas dia dalam diskusi yang digelar daring, Senin.

Menurut Riris yang biasa disapa Doni itu, meski efek gatal akibat gigitan nyamuk ber-Wolbachia masih sama dengan nyamuk Aedes aegypti umumnya, tetapi dia tak menularkan lagi virus dengue.

Baca juga :  Usia penderita kanker paru di Indonesia lebih muda terutama perempuan #infoMenarik

Kemudian, terkait dapat atau bakteri dalam tubuh nyamuk berpindah ke serangga lain, hewan atau manusia, Doni membantahnya. Menurut dia, bakteri Wolbachia hanya dapat tinggal di dalam sel tubuh serangga sehingga begitu keluar dari sel tubuh serangga maka bakteri tersebut akan mati.

“Misalnya ludah, ludah bukan sel jadi dia (bakteri) tidak akan dapat ada di ludah nyamuk. Ada mungkin di sel kelenjar ludahnya tetapi bakteri tidak dapat keluar dari sel sehingga ketika nyamuk menggigit manusia dia tidak dapat ditularkan ke manusia atau tempat lain,” jelas Doni yang mengatakan penularan bakteri Wolbachia melalui perkawinan nyamuk.

Masih berbicara efek gigitan, senada dengan Doni, peneliti bakteri Wolbachia serta Demam Berdarah dari Universitas Gadjah Mada Prof DR Adi Utarini, M.Sc, MPH, PhD menuturkan sama hal seperti gigitan nyamuk lainnya, efeknya dapat bentol atau tidak.

Baca juga :  “Petualangan Anak Penangkap Hantu” jadi film anak seru di 2024 #infoMenarik

“Saat menggigit manusia, maka efek sampingnya merupakan efek gigitan nyamuknya (bukan Wolbachia-nya) serta ini bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Ada yang bentol-bentol serta ada yang juga tidak,” tutur dia.

Lalu, mengenai karakteristik nyamuk Aedes aegypti dengan Wolbachia, ini sama dengan nyamuk Aedes di alam termasuk dari sisi resistensi terhadap insektisida. Dia berpendapat nyamuk memiliki tingkat resistensi terhadap insektisida yang sama seperti nyamuk di alam.

Sumber : Antaranews.com

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x