26 C
Sidoarjo
BerandaNasionalTerapkan “authoritative parenting” untuk beri pemahaman remaja #infoMenarik

Terapkan “authoritative parenting” untuk beri pemahaman remaja #infoMenarik


Jakarta (PortalSidoarjo.com) – Dosen Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Vidya Anindhita, S.Psi, M.Psi., Psikolog menyarankan para orang tua untuk menerapkan pola asuh authoritative parenting untuk memberikan pemahaman pada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi dari tindakan yang mereka ambil.“target utama dari authoritative parenting style bukan hanya supaya remaja menuruti aturan dari orang tua, tapi juga supaya mereka paham makna perilaku mereka serta konsekuensi yang menyertainya,” ujar Vidya saat dihubungi PortalSidoarjo.com di Jakarta, Senin.

Menurutnya, mendidik anak remaja seringkali dianggap sebagai suatu tantangan besar disebabkan dalam fase ini, anak senang mencoba hal-hal yang belum pernah mereka dilakukan, terutama bersama teman-temannya sesama remaja.

Untuk mengatasi hal ini, ia menuturkan bahwa orang tua dapat menerapkan authoritative parenting style yang mengutamakan kehangatan relasi antara orang tua serta anak sembari tetap menerapkan aturan serta batasan mengenai hal-hal yang boleh maupun dilarang untuk dilakukan sang anak.

Baca juga :  DiIndonesiaAja Travel Fair 2023 permudah warga berwisata #infoMenarik

Dosen Unpad tersebut mengatakan bahwa orang tua perlu memahami serta bersikap empatik terhadap perilaku remaja, tetapi mereka harus tetap mengarahkan perilaku anak supaya sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku.

Oleh disebabkan itu, melalui penerapan pola asuh ini, lanjut dia, orang tua diharapkan untuk memberikan penjelasan mengenai aturan serta larangan tersebut serta tetap membuka kesempatan bagi anak untuk dapat bernegosiasi serta berdiskusi, tidak hanya membuat aturan atau larangan begitu saja.

Ia menuturkan bahwa membuat aturan maupun melarang suatu perilaku remaja tanpa memberikannya peluang untuk menyampaikan pendapatnya mengenai hal tersebut akan menghambat kemampuan anak untuk berpikir kritis.

Menerapkan aturan serta larangan tertentu pada remaja tanpa menjelaskan alasan dari penerapan tersebut juga berisiko mendorong anak untuk memberontak disebabkan mereka ingin membuktikan bahwa tidak ada dampak yang ditimbulkan jika mereka melanggar aturan maupun larangan itu.

Baca juga :  IKN Nusantara harus jadi kota nyaman serta dicintai semua kalangan #infoMenarik

“Oleh disebabkan itu, orang tua perlu membuka pintu komunikasi serta dialog untuk mendengarkan kebutuhan anak serta saling memahami serta memaknai hal-hal yang diharapkan maupun dilarang oleh orang tua,” ucap Vidya.

Sumber : Antaranews.com

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x