31 C
Sidoarjo
BerandaNasionalFilm “Lafran” ditargetkan ditonton hingga 1 juta orang #infoMenarik

Film “Lafran” ditargetkan ditonton hingga 1 juta orang #infoMenarik


Jakarta (PortalSidoarjo.com) – Film besutan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa islam (KAHMI) bersama dengan rumah produksi Reborn Intiatives yang berjudul “Lafran” diyakini dapat ditonton hingga 1 juta penonton.“Insya Allah film ini (“Lafran”) dapat ditonton sampai 1 juta orang pada saat tayang di bioskop nantinya pada Februari 2024 mendatang,” kata Produser Film “Lafran” Deden Ridwan di Jakarta, Senin.

Menurut dia, “Lafran”, yang banyak mengangkat kisah kehidupan sang pendiri HMI, akan semakin meningkatkan semangat keindonesiaan serta juga keislaman para kader HMI serta juga masyarakat umum nantinya.

Menurut dia, sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi arus utama keislaman yang terbuka, toleran, modern serta menghargai perbedaan yang saat ini secara kontekstual menjadi perhatian bersama dalam demokrasi, berbangsa serta bernegara.

Baca juga :  Para pemenang MAMA Awards hingga potensi kendaraan listrik lokal #infoMenarik

“Film ini (“Lafran”) bertujuan untuk melestarikan pengkaderan HMI supaya lebih efektif lagi,” kata Deden.

Film “Lafran” akan dibintangi oleh Dimas Anggara, Lala Karmela, Aryo Wahab, Alfie Alfandi, Ratna Riantiarno, Farandika, Nabil Lungguna serta juga aktor senior Mathias Muchus. Film itu juga akan menjadi kado terindah untuk HMI pada peringatan hari terbentuknya organisasi itu pada Februari mendatang.

Film itu banyak mengambil kisah muda dari Lafran Pane yang berjuang untuk mengusir para penjajah dari Indonesai di masa kemerdekaan. Dalam film ini, Lafran Pane sempat menjalani berbagai kegiatan seperti menjadi petinju jalanan sebagai bentuk pemberontakan Lafran muda akan adanya ketidakadilan yang ada pada saat itu.

Baca juga :  Rumah Atsiri Indonesia kembangkan medsos bidik kalangan berbagai usia #infoMenarik

Film itu akan menghadirkan perjalanan Lafran di tiga kota yang dia tuju, yaitu Tapanuli, Jakarta serta juga Yogyakarta. Tim produksi film membutuhkan riset yang panjang untuk menjajaki tapak tilas dari sang pendiri HMI.

Menurut Deden, film “Lafran” berlatar tahun 1940an sehingga akan menampilkan busana serta latar belakang kehidupan pada masa itu juga.

Sumber : Antaranews.com

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x