32 C
Sidoarjo
BerandaNasionalTII: Keterampilan bela diri dapat melindungi anak dari "bullying" #infoMenarik

TII: Keterampilan bela diri dapat melindungi anak dari “bullying” #infoMenarik


Jakarta (PortalSidoarjo.com) – The Indonesian Institute Center for Public Policy Research (TII) menyatakan bahwa keterampilan bela diri dapat melindungi anak terlibat kasus bullying perundungan yang saat ini marak terjadi di sekolah.“Bentuk proteksi yang dilakukan untuk melindungi anak supaya tidak menjadi korban perundungan yakni dapat mengajarkan anak untuk menyatakan sikap asertif atau menolak segala bentuk perundungan tanpa memunculkan konflik,” kata Peneliti Bidang Sosial TII Dewi Rahmawati Nur Aulia di Jakarta, Rabu (4/10).

Menanggapi banyaknya kasus perundungan yang dilakukan oleh anak-anak di sekolah pada teman sebayanya, Dewi menuturkan mengikuti kelas bela diri dapat dijadikan sebagai bentuk proteksi diri atas agresivitas perundungan.

Bela diri juga memberikan manfaat pada anak untuk melindungi diri dari beragam serangan yang mungkin saja terjadi pada suatu kasus yang tidak masuk dalam kategori superioritas.

Baca juga :  Tim desain Gucci mogok kerja terkait relokasi studio desain di Italia #infoMenarik

Sambil dibekali cara melindungi dirinya sendiri, orang tua pun dapat berpartisipasi melindungi anak dengan memberikan pemahaman terkait dampak buruk perundungan yang timbul akibat tidak adanya sikap disiplin di rumah.

Kalaupun usaha tersebut dirasa kurang, katanya, orang tua dapat bekerja sama dengan pihak sekolah guna mengoptimalkan pengawasan perilaku setiap siswa, melalui laporan serta perkembangan khusus peserta didik, mengingat pengawasan tidak dapat bergantung pada guru bimbingan konseling saja.

Dewi juga mengingatkan pada seluruh orang tua jika sekolah bukanlah sebuah tempat penitipan anak sehingga dengan mengedepankan kepentingan terbaik anak, orang tua harus bekerja sama dalam membangun karakter anak yang lebih mandiri.

“Orang tua serta pihak sekolah harus aktif menyampaikan perkembangan baik secara akademis maupun non-akademis, orang tua harus bersikap kooperatif dengan perilaku anak yang dinilai memiliki permasalahan serta tentunya ini harus dilakukan secara berkesinambungan,” kata Dewi.

Baca juga :  Harris Vriza-Aghniny Haque belajar sejarah berkat “Malam Para Jahanam” #infoMenarik

Sumber : Antaranews.com

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x