Informasi menyesatkan. Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto, hal ini hanyalah mitos belaka. Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut dapat pulih dengan sendirinya, tetapi proses itu membutuhkan waktu.
Selengkapnya di bagian PENJELASAN serta REFERENSI.
===========================================
Kategori: Konten yang Menyesatkan
===========================================
Akun Facebook Mang Uzep (fb.com/jesep.ardin) pada 2 Oktober 2023 mengunggah sebuah video dengan narasi:
“Bagi para peroko wajib minum soda susu sebulan sekali yah #minumansehat #sodasusu # #vidioviral #kereatif #tipes #vidiorells #viral #alami”
Di video tersebut, juga terdapat narasi bahwa yang biasa merokok wajib meminum soda susu sebulan sekali supaya pernapasan lega serta enteng.

Sumber: archive.ph/UzBGP (Arsip)
===========================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya klaim bahwa yang biasa merokok wajib meminum soda susu sebulan sekali supaya pernapasan lega serta enteng merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya, menurut Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Agus Dwi Susanto, hal ini hanyalah mitos belaka. Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut dapat pulih dengan sendirinya, tetapi proses itu membutuhkan waktu.
“Sebenarnya itu mitos saja. Pada dasarnya mau minum soda, mau minum apa pun, kalau sudah punya sakit atau racun yang masuk ke dalam paru itu tidak dapat dibersihkan,” kata Agus ditemui di kantornya di Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menyatakan, bahwa yang terpenting ialah dengan menghentikan faktor risikonya yaitu berhenti merokok.
“Dengan berhenti merokok, bahan-bahan yang selama ini masuk juga berhenti. Tapi yang sudah masuk butuh waktu untuk dilepaskan.”
Agus menambahkan, tidak ada ramuan, minuman, atau bahan-bahan yang benar-benar membersihkan paru-paru perokok. Organ tersebut dapat pulih dengan sendirinya, tetapi proses itu membutuhkan waktu.
“Beberapa minggu, beberapa tahun, itu baru dapat,” katanya. Kondisi ini tergantung dari perokok itu sendiri.
Agus mengatakan, apabila perokok belum mengalami sakit, kandungan racun seperti karbondioksida dapat rilis dalam waktu 48 jam. Sementara untuk nikotin dapat bertahan hingga seminggu.
“Dengan berhenti saja secara teori. Terus kalau kita faktor risikonya polusi udara, ya hindari polusi udara. Jadi sejauh ini tidak ada,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Jakarta ini.
Selain itu, menurut Prof dr Helmi Balfas, SpTHT (K), dari Rumah Sakit SS Medika, Jakarta, hal ini hanyalah mitos belaka. Menurutnya informasi ini salah serta sebaiknya justru perokok tidak terlalu memercayai informasi semacam ini.
“Tentunya soda itu kalau ditelan ya tidak serta-merta akan sampai ke paru. Soda itu bukan deterjen,” tutur Prof Helmi, dalam acara bincang sehat Dr Oz Indonesia, yang diadakan di sela-sela peluncuran ‘Relawan Muda Jelajah Mobil Sehat CT Foundation’ di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (24/5/2015).
Prof Helmi melanjutkan, minuman soda susu jelas tidak dapat ‘mencuci’ paru-paru, termasuk paru-paru perokok. Jika soda disebut-sebut tak dapat memberikan fungsi ini, maka konsumsi susu dijelaskan Prof Helmi dapat sedikit membantu.
“Dari konsumsi susu, akan terbentuk lendir lebih banyak. Dengan mekanisme batuk, ini dapat membersihkan paru,” jelas Prof Helmi.
Meskipun demikian, tetap akan jauh lebih baik jika Anda dapat berhenti merokok secara total. Sebab selain dapat merusak paru-paru, kebiasaan buruk ini juga memberikan efek negatif pada risiko osteoporosis, sistem pencernaan, serta merusak otak serta ginjal.



REFERENSI
https://www.liputan6.com/health/read/4158088/cek-fakta-kesehatan-minum-soda-susu-bantu-bersihkan-paru-paru-perokok
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2923395/minum-soda-susu-dapat-bersihkan-paru-paru-perokok-mitos-atau-fakta