Jakarta (PortalSidoarjo.com) – Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) berpendapat masyarakat sering menganggap cacar air penyakit ringan padahal dapat menyebabkan komplikasi seperti radang otak serta bahkan kematian.”Cacar air juga dapat bikin komplikasi seperti radang otak yang paling ditakutkan, infeksi sekunder pada kulit misalkan lesi digaruk sampai bernanah, pneumonia, bahkan yang berat hingga kematian,” kata dia dalam sebuah acara daring, Selasa.
Gejala klasik cacar air ialah ruam yang berubah menjadi lepuh berisi cairan yang gatal. Ruam mungkin pertama kali muncul di dada, punggung, serta wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh, termasuk di dalam mulut, kelopak mata, atau area genital. Gejala lainnya yang mungkin mulai muncul satu hingga dua hari sebelum ruam antara lain demam, kelelahan, kehilangan selera makan serta sakit kepala.
Piprim mengatakan, tingkat penularan cacar air cukup tinggi, sedikit di bawah campak serta jauh di atas COVID-19.
Berbicara dampak, pada anak-anak usia sekolah, cacar air yang dapat berlangsung sepekan atau lebih hingga dianggap tidak menular lagi menyebabkan mereka harus kehilangan waktu belajar di sekolah. Belum lagi, sambung dia, Selesai mereka sembuh mendapatkan stigma, dijauhi teman-temannya disebabkan takut tertular penyakit yang sama, serta ini dapat berdampak psikologis bagi si anak.
Oleh disebabkan itu, Piprim sekali lagi mengingatkan bahwa dampak cacar air tidak dapat dianggap ringan disebabkan sangat merugikan pada anak maupun keluarganya.
Kemudian, berbicara mengenai komplikasi cacar air, Ketua Unit kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia DR Dr Anggraini Alam, SpA(K) dalam acara yang sama menuturkan, ini disebabkan berbagai hal serta dua di antaranya adanya penyakit penyerta atau komorbid pada Penderita serta daya tahan tubuh Penderita yang lemah.
“dapat juga virusnya banyak sekali serta kebetulan lingkungannya seperti musim pancaroba yang tadi kalau virus cacar air sukanya penularan secara aerosol kalau tertutup lebih hebat lagi, itu menyebabkan cacar air dapat menjadi banyak, akhirnya komplikasi,” jelas dia.
Anggraini menyarankan mereka yang dicurigai mengalami gejala cacar air segera mendapatkan penanganan dokter disebabkan selain mungkin membutuhkan pengobatan, dokter juga dapat mendeteksi dini bila ada komplikasi.
“serta supaya saudara atau orang serumah yang ternyata belum terlindung oleh vaksin cacar air dapat segera diberikan vaksin,” tutur dia.
Kemudian, apabila Penderita menunjukkan tanda bahaya seperti napas menjadi cepat, Penderita tidak mampu minum, terlihat lemas sekali, tampak biru atau ada kejang maka segeralah membawanya ke rumah sakit, bukan lagi ke dokter.
Sumber : Antaranews.com