23 C
Sidoarjo
BerandaNasionalFaktor terbesar anak terlambat bicara dipengaruhi dari stimulasi #infoMenarik

Faktor terbesar anak terlambat bicara dipengaruhi dari stimulasi #infoMenarik


Jakarta (PortalSidoarjo.com) – Ketua UKK tumbuh kembang pediatri sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Ahmad Suryawan Sp.A(K) mengatakan faktor terbesar anak yang terlambat bicara ialah dipengaruhi dari stimulasi yang kurang dari pola pengasuhan.“Kalau kita persentasekan 95 persen lebih disebabkan gangguan input stimulasi sehari-hari untuk anak yang terlambat bicara, sisanya 5 persen antara gangguan pendengarannya serta gangguan daripada di otaknya,” ucapnya dokter yang kerap disapa Wawan itu dalam diskusi mengenai Urgensi Regulasi Screen Time untuk Tumbuh Kembang Anak yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Wawan mengatakan berdasarkan pengalamannya, secara umum ada tiga poin yang memengaruhi anak terlambat bicara, pertama ada kerusakan otak yang menyangkut daripada proses aktivitas kelistrikan bicara otak anak, kedua gangguan pendengaran, ketiga disfungsi daripada input stimulasi sehari-hari.

Baca juga :  Marks and Spencer gandeng Sienna Miller untuk koleksi musim gugur #infoMenarik

tetapi gangguan pendengaran serta gangguan otak hanya memegang peranan yang kecil sebesar 5 persen. Orang tua yang mengeluhkan keterbatasan kemampuan bicara anak pada usia 2 tahun, diartikan Wawan ada faktor stimulasi yang kurang selama lebih dari satu tahun ke belakang.

Wawan mengatakan faktor kurangnya stimulasi juga diakibatkan disebabkan anak terlanjur kecanduan gawai yang menyebabkan waktu layar yang meningkat. Baiknya orang tua menerapkan metode time out untuk menurunkan waktu layar serta imbangi dengan aktivitas di rumah yang melibatkan interaksi.

“Imbangi kegiatan di rumah, itu sangat harus responsif, ajak interaktif dengan ada permainan fisik seperti berlari, melompat, atau non fisik seperti menggunting, menempel atau bermain air,” katanya.

Baca juga :  Cara buat rambut "mermaid" ala Kate Middleton, langsung dari penatanya #infoMenarik

Selain itu, Ketua divisi tumbuh kembang Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr. Soetomo Surabaya ini mengatakan keterbatasan kemampuan bicara anak juga dapat disebabkan oleh banyaknya paparan bahasa lain selain bahasa baku atau bahasa ibu yang dipergunakan sehari-hari.

Ia mengatakan, baiknya jika anak belum fasih berbicara bahasa baku yang dipakai sehari-hari, jangan dulu dikenalkan bahasa kedua yang jarang diucapkan disekitar lingkungannya supaya anak tidak kesulitan menyerap bahasa.

“Sebaliknya, kalau di rumah itu bahasa keduanya dimasukkan setelah bahasa baku dimengerti, anak itu akan kaya Bahasa,” kata Wawan.

Ia menganjurkan untuk para orang tua jangan menggunakan dua bahasa atau bilingual pada anak yang terindikasi terlambat bicara. Tetap gunakan bahasa baku terlebih dahulu untuk memperkaya kosa kata anak. Jika sudah fasih, bahasa kedua dapat mulai diterapkan secara perlahan supaya anak tidak terbebani dengan banyak bahasa.

Baca juga :  Benar kah minum kopi baik untuk kesehatan? #infoMenarik

Sumber : Antaranews.com

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x