30 C
Sidoarjo
BerandaNasionalVaksinasi kurangi risiko anak kena infeksi demam berdarah berat #infoMenarik

Vaksinasi kurangi risiko anak kena infeksi demam berdarah berat #infoMenarik


Jakarta (PortalSidoarjo.com) – Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi serta Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr. Anggraini Alam, SpA(K) mengatakan vaksinasi demam berdarah dapat mengurangi risiko seorang anak terkena infeksi demam berdarah berat sehingga menyebabkan kematian.Menurut Anggraini, melalui keterangan tertulis, Jumat, infeksi demam berdarah yang berat dapat menyebabkan kebocoran plasma darah atau anak mengalami syok serta kondisi itulah yang dapat menyebabkan kematian pada beberapa kasus demam berdarah.

“Dengan adanya vaksin yang dapat diberikan tanpa melihat pengalaman demam berdarah sebelumnya, diharapkan akan lebih banyak anak yang dapat terlindungi dari demam berdarah,” kata Anggraini.

Anggraini juga menuturkan bahwa vaksinasi dapat menurunkan tingkat rawat inap disebabkan demam berdarah sehingga akan mengurangi beban biaya rawat yang signifikan serta kehilangan waktu kerja serta sekolah disebabkan rawat inap.

Vaksinasi demam berdarah untuk anak serta dewasa saat ini telah mendapat rekomendasi dari IDAI serta Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Vaksinasi dapat diberikan pada setiap orang dengan rentan umur 6 – 45 tahun, dengan anjuran dari dokter.

Anggraini mengingatkan tidak ada pengobatan yang spesifik untuk demam berdarah sehingga orang-orang sebaiknya tidak menyepelekan gejala demam berdarah. Gejala penyakit itu dapat berupa sakit kepala disertai demam tinggi serta nyeri pada otot, tulang serta sendi.

Terkait vaksin, Kepala Biro Komunikasi serta Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi melalui keterangan tertulis yang sama, mengatakan meski belum menjadi program tetapi vaksin DBD sudah menjadi imunisasi pilihan yang direkomendasikan.

Kementerian Kesehatan menargetkan angka kasus demam berdarah kurang dari 10 per 100.000 penduduk pada 2024, serta akan 0 kasus kematian pada tahun 2030. Selain Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus, Kementerian Kesehatan juga memanfaatkan teknologi Wolbachia, yakni bakteri yang dapat tumbuh alami pada serangga terutama nyamuk.

Nadia menambahkan, kerja sama dengan dukungan mitra antara pemerintah serta pihak swasta akan membantu mempercepat tercapainya target eliminasi demam berdarah di Indonesia.

Sementara itu General Manager Takeda Indonesia Andreas Gutknecht berharap akses terhadap vaksinasi demam berdarah dapat membantu keluarga Indonesia untuk mendapatkan perlindungan yang komprehensif sehingga target Pemerintah untuk nol kematian akibat demam berdarah pada tahun 2030 dapat tercapai.

 

Sumber : Antaranews.com

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x