PortalSidoarjo.com, Indonesia – Hadirnya Shin Tae-yong di timnas U-23 Indonesia mengingatkan sosok Anatoli Polosin yang juga utamakan fisik dalam latihan. Hal itu diutarakan salah satu legenda Indonesia, Bambang Nurdiansyah yang jua pernah dilatih Polosin.
Seperti diketahui, selama menukangi timnas Indonesia di segala kelompok usia, Shin memang mengutamakan fisik pemainnya. Bahkan, jelang SEA Games, dia sempat memboyong para pemain U-23 untuk latihan di Korea Selatan dengan salah satunya naik-turun bukit.
Hal ini juga sama dengan Anatoli Polosin yang kebetulan membawa Indonesia raih emas SEA Games 1991. Banur, sapaan karib Bambang Nurdiansyah sendiri, pernah merasakan gojlokan dari Polosin.
“Betul, memang begitu juga waktu kami dilatih Polosin. Fisik memang dibutuhkan, kurang lebih memang sama (Shin Tae-yong) dengan Anatoli Polosin. Saat itu kami juga lari ke gunung, untuk menambah endurance,” ungkap Bambang Nurdiansyah saat dihubungi PortalSidoarjo.com.
“Nah, bedanya dengan Luis Milla itu ya, kalau Spanyol itu biasanya memang latihan dengan bola yang termasuk juga fisik, seperti latihan main dengan lapangan kecil sekian menit, itu juga fisik, hanya sambil bola,” sambung dia.
Gojlokan Fisik Shin Tae-yong akan Berdampak Positif
Banur juga menyebutkan gojlokan fisik Shin pada pemain Indonesia jelas akan berdampak positif. Memang, menurutnya fisik sangat penting dalam sepak bola.
“Ketahanan fisik kan memang sangat penting dalam sepak bola, sambil taktik juga diasah. Bedanya Shin serta Polosin dengan Milla, kalau Korea serta Rusia kan memang utamakan fisik dahulu. Nah, Spanyol kan lebih ke taktikal tapi di dalamnya juga ada latihan fisik. Sebenarnya intinya sama, sama-sama ingin mengasah fisik, hanya metodenya berbeda,” tutup dia.