28 C
Sidoarjo
BerandaNasionalTata cara ukur tekanan darah di rumah supaya hasil valid #infoMenarik

Tata cara ukur tekanan darah di rumah supaya hasil valid #infoMenarik


Ingat setiap kali mengukur kita lakukan tiga kali

Jakarta (PortalSidoarjo.com) – Pengurus Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Dr. dr. Amanda Tiksnadi, Sp.S membagikan sejumlah tahapan atau tata cara mengukur tekanan darah yang baik serta benar di rumah untuk mendapatkan hasil yang valid.

Menurut pengalaman Amanda, biasanya terdapat Penderita yang merasa khawatir atau takut mengukur tekanan di rumah sakit sehingga menyebabkan hasil pengukuran tekanan darah cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dilakukan di rumah.

Ia menjelaskan bahwa kondisi tersebut kemungkinan berkaitan dengan efek white coat hypertension. Istilah tersebut merujuk pada perasaan takut ketika bertemu dengan petugas kesehatan yang identik mengenakan “jas putih”.

Amanda mengatakan suasana rumah cenderung memberikan kesan akrab serta tenang sehingga angka pengukuran tensi lebih rendah dibandingkan pengukuran di rumah sakit.

tetapi, jika pengukuran di rumah menghasilkan angka yang tinggi, Amanda menegaskan Penderita harus waspada serta menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter.

“Kalau memang care, itu baiknya di-follow up, apakah memang hipertensi ini perlu dikontrol lebih jauh sebelum terjadinya komplikasi yang tidak dapat pulih kembali atau ireversibel,” kata Amanda dalam media briefing “Beat Hypertension” secara virtual, Selasa.

Untuk mengukur tekanan darah sendiri, Amanda menyarakan supaya Penderita duduk dalam kondisi tenang serta rileks setidaknya menunggu dua hingga lima menit sebelum menekan alat tensi. Gunakan kursi bersandar supaya tubuh semakin rileks. Posisi kaki tidak boleh menggantung atau menyilang, harus menapak di atas lantai.

“Jangan lupa, selama beraktivitas, duduk, berdiri, ngobrol, jalan, itu cenderung menaikkan tensi. Jadi (kalau tidak rileks), takutnya malah memberikan diagnosis tensi berlebihan, padahal sebetulnya bukan. Makanya, tata cara mengukur tensi yang baik serta benar itu harus diperhatikan,” katanya.

Amanda menyarankan supaya pengukuran dilakukan sebanyak dua kali sehari, yaitu satu jam setelah bangun tidur serta malam sebelum tidur.

Sekitar tiga puluh menit sebelum mengukur tekanan darah, disarankan supaya Penderita tidak merokok, tidak mengonsumsi kopi atau minuman yang mengandung kafein, tidak beraktivitas atau berolahraga yang berat, serta jangan meminum obat terlebih dahulu.

Setelah kondisi-kondisi tersebut terpenuhi, Penderita dapat memulai melakukan pengukuran dengan memasang manset pada tensimeter di lengan atas, tepat dua jari dari siku. Kemudian ukur tekanan darah sebanyak tiga kali dengan selang satu menit serta catat hasilnya.

“Ingat setiap kali mengukur kita lakukan tiga kali. (Hasil) yang pertama biasanya kita buang. Kemudian angka hitung yang kedua serta ketiga ini kita rata-ratakan, jadi inilah yang kita laporkan sebagai tekanan darah,” jelas Amanda.

Seseorang dapat dikategorikan hipertensi atau tekanan darah tinggi jika hasil pengukuran tekanan darah di rumah lebih besar atau sama dengan 130/85 mmHg. Sementara pengukuran di klinik biasanya dipergunakan batas yang lebih tinggi, yaitu di atas 140/90 mmHg.

Jika Penderita curiga hasil tensi menunjukkan angka yang tinggi, Amanda menyarankan supaya dilakukan pemantauan mandiri terlebih dahulu selama tiga hari berturut-turut.

“Tentunya apabila hasil ini telah ada, tetap harus dikonsultasikan, apakah memang menderita hipertensi atau memang normal, disebabkan memang ada sedikit perbedaan (hasil pengukuran antara di rumah serta di rumah sakit). Jadi tetap anjurannya ialah dikonsultasikan setelah ada hasil pemantauan,” katanya.

Sumber : Antaranews.com

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x