Azwan Hakmi Lubis, Sp.A, M,Kes direktur National Hospital (NH) Surabaya menolak anggapan pihaknya tidak mau kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
“Jadi sebenarnya ada salah pengertian disebabkan sebetulnya secara undang-undang belum ada kewajiban bahwa seluruh rumah sakit harus serta wajib melayani BPJS tapi kalau melayani masyarakat itu wajib,” jelas Azwan pada suarasurabaya.net, Senin (18/4/2022).
“Kalau ada Penderita dari golongan mananpun, ke IGD kita layani, Kalau ada masyarakat yang datang ke NH kita layani. Tidak ada ukuran mampu atau tidak mampu,” tegasnya.
Azwan juga mengungkapkan bahwa ia sangat mendukung program UHC yang digencarkan Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya. “Pak Wali tidak perlu takut sama kita, disebabkan saya instruksikan setiap Penderita yang datang ke IGD, mesti dirawat, jangan sampai ditanya ada uang tidak,” tegasnya.
Azwam menegaskan bahwa ini masalah pilihan, masyarakat dalam memilih pelayanan kesehatan disebabkan UHC sebenarnya masyarakat berhak mendapat pelayanan di manapun tanpa memandang faktor biaya.
“Kita tidak menolak, mana pernah kita menolak. Kalau kerjasama dengan BPJS, kita mau tapi jika BPJS nya tidak mau, belum dapat juga (kerjasama-red), disebabkan BPJS juga punya kriteria,”jelasnya.
“Di sini ada miss communication, intinya siapa pun yang datang ke IGD akan kita layani. Kita tidak ada diskriminasi, NH bukan hanya untuk masyarakat kaya, ngga-lah, tapi untuk masyarakat Surabaya,” tegasnya.
Sebagai informasi sebelumnya, Baktiono Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya menyebutkan masih ada rumah sakit swasta yang belum bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sehingga belum dapat melaksanakan Universal Health Coverage (UHC) program jaminan kesehatan yang digagas pemerintah kota secara optimal.
“Ada dua rumah sakit yang menolak, yaitu RS Mitra Keluarga serta RS National Hospital. Ada juga Rumah Sakit Ibu serta Anak (RSIA) yang tidak dapat bergabung disebabkan menangani bayi tabung serta fertilitas yang memang tidak ditanggung BPJS Kesehatan,” ujar Baktiono dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Senin (18/4/2022).(man/rst)