29 C
Sidoarjo
BerandaJatimPaus Fransiskus Kutuk Kekejaman Perang Rusia-Ukraina dalam Misa Malam Paskah

Paus Fransiskus Kutuk Kekejaman Perang Rusia-Ukraina dalam Misa Malam Paskah

Paus Fransiskus mengutuk kekejaman perang di Ukraina pada momen Misa Malam Paskah, Sabtu (16/4/2022) waktu Vatikan. Paus tidak memimpin jalannya misa disebabkan mengalami gangguan kesehatan di bagian kakinya.

Giovanni Battista Re Kardinal Italia menggantikan Paus memimpin prosesi kebaktian dalam kegelapan hampir menyeluruh di bagian tengah gereja terbesar Dunia Kekristenan itu.

Paus terlihat duduk di depan Basilika Santo Petrus di kursi putih besar. Dia selalu waspada serta berdiri selama pembacaan Injil.

Dia membaca Homili sambil duduk dengan suara normal, kemudian bangkit untuk membaptis tujuh orang yang memeluk Agama Katolik.

Misa Paskah antara lain dihadiri Ivan Fedorov Wali Kota Melitopol, Ukraina yang bulan lalu sempat ditahan pasukan Rusia, kemudian dibebaskan lewat pertukaran tahanan.

Paus berpaling dari teks yang disiapkan, lalu menyapa Fedorov, keluarganya serta tiga Anggota Parlemen Ukraina yang duduk di depan.

Pada momen itu, Paus berbicara tentang kegelapan perang serta kekejaman.

“Kami semua berdoa untukmu serta bersamamu. Kami berdoa disebabkan ada begitu banyak penderitaan. Kami hanya dapat menemanimu, doa kami serta berkata kepadamu ‘jangan berkecil hati, kami menemanimu,” kata Fransiskus seperti dilansir Antara, Minggu (17/4/2022).

Dia mengakhiri dengan mengatakan “Kristus telah bangkit” dalam bahasa Ukraina.

Pihak Vatikan mengatakan Fransiskus bertemu secara pribadi dengan delegasi Ukraina sebelum Misa.

Paus yang sekarang berusia 85 tahun diketahui menderita linu panggul, yang menyebabkan nyeri pada satu kaki serta mengakibatkan kesulitan berjalan dengan normal.

Baru-baru ini, Paus Fransiskus juga mengalami sakit di lutut kanannya.

Sebelumnya, informasi resmi yang dirilis Vatikan pada Jumat (15/4/2022) mencantumkan Paus sebagai kepala Selebran (imam misa) pada kebaktian Sabtu malam.

Tapi, Vatikan tidak memberikan alasan resmi untuk perubahan itu.

Pada Jumat sore, Paus cukup sehat untuk berjalan di sepanjang lorong baik pada awal serta akhir kebaktian Jumat Agung di basilika tapi dia tidak bersujud di lantai seperti biasanya selama kebaktian itu.

Dia harus membatasi beberapa gerakannya selama perjalanan ke Malta pada awal April serta juga harus minta seorang kardinal untuk menggantikannya dalam Misa pada Desember.

Beberapa kegiatan Pekan Suci, yang berpuncak pada Minggu, menandai pertama kalinya sejak 2019 publik diizinkan untuk hadir setelah dua tahun pembatasan Covid-19.

Pada Minggu Paskah, hari terpenting dalam kalender liturgi Kristen, Paus akan mengadakan Misa di Lapangan Santo Petrus serta kemudian menyampaikan pesan serta berkat ‘Urbi et Orbi’ (Kota serta Dunia) dua kali setahun.(ant/rid/dfn)

Sumber -> Suara Surabaya

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x