32 C
Sidoarjo
BerandaNasionalNusantaraTinggal Satu Penderita Omicron di Surabaya

Tinggal Satu Penderita Omicron di Surabaya

SURABAYA – Pemkot Surabaya tak ingin ada lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya seperti pada pertengahan tahun lalu. meski saat ini kasus Covid-19 biasa maupun varian Omicron juga sedang naik. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan ketersediaan obat serta oksigen di rumah sakit aman.

“Insya Allah, tidak ada kelangkaan lagi. Obat-obatan, bahan medis habis pakai, alat medis habis pakai, serta oksigen telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19,” ujar Cak Eri, Rabu (26/1).

Penderita Omicron di Surabaya yang awalnya 13 orang kini tinggal satu orang yang masih menjalani perawatan. disebabkan itu, Cak Eri minta seluruh warga Surabaya tidak panik dengan Omicron. Dengan cara mematuhi protokol kesehatan (prokes) saat beraktivitas sehari-hari.

“Rumah sakit, asrama haji, RS Lapangan Tembak, maupun GBT kita standby–an semua untuk mengantisipasi lonjakan Penderita Covid-19 yang membutuhkan rawat inap,” kata mantan kepala Bappeko Surabaya itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan, 13 Penderita terkonfirmasi varian Omicron tersebut ialah orang-orang yang telah melakukan perjalanan luar kota serta terdeteksi oleh Institute of Tropical Disease (ITD) Uiversitas Airlangga secara bergiliran. tetapi, setelah mendapat perawatan di rumah sakit, 12 di antaranya telah dinyatakan sembuh.

“Berdasarkan hasil swab ulang, satu Penderita masih dinyatakan positif. Jadi, yang masih dalam perawatan ada satu Penderita. Mudah-mudahan segera sembuh,” kata Nanik.

Secara umum gejala yang ditunjukkan Penderita Omicron ialah gejala ringan seperti batuk, pilek, kelelahan. Mereka yang melakukan perjalanan ke luar kota pun diharap segera memeriksakan diri untuk dilakukan tes swab. “Sebagai upaya pencegahan penularan serta penyebaran varian Omicron,” katanya.

Nanik menambahkan, tingkat kesembuhan Penderita varian Omicron cukup cepat. tetapi, masyarakat tidak boleh melonggarakan prokotol kesehatan (prokes). “Kami terus memperkuat upaya 3T (testing, tracing, treatment) secara agresif serta massif. Kemudian memfasilitasi tempat isolasi terpusat bagi yang terkonfirmasi positif sampai sembuh,” katanya.

Selain itu, dinkes juga melakukan pengetatan serta pengawasan terhadap keluar masuknya warga luar Kota Surabaya. Juga memastikan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) telah melakukan karantina sesuai prosedur operasi standar. Termasuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi supaya dapat terlacak jika ada kasus konfirmasi atau kontak erat di tempat umum. (rmt/rek)

Sumber »

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x