SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa minta jajaran Satgas Pangan turun langsung memastikan keseragaman harga minyak goreng di masyarakat. “Satgas Pangan juga harus ikut memastikan rantai pasokan minyak goreng aman,” katanya di Surabaya, Senin (24/1).
Sebelumnya, Pemerintah Pusat telah menerapkan kebijakan minyak goreng satu harga Rp14 ribu per liter sehingga diharapkan Satgas Pangan setiap daerah ikut terus memantau pelaksanaannya.
Gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut menegaskan bahwa stok minyak goreng dipastikan aman disebabkan negara telah menyiapkan dana subsidi dari production cost.
“APRINDO, toko ritel serta semua elemen terkait diharapkan dapat melaksanakan arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa harga minyak goreng sampai pada konsumen terakhir ialah Rp14 ribu,” ucap dia.
Di luar toko ritel, kata Khofifah, untuk harga di pasar tradisional masih diberi kesempatan melakukan penyesuaian harga dalam kurun waktu sepekan. Sementara itu, pantauan ANTARA di beberapa pasar serta toko swalayan, tak ada minyak goreng yang berada di rak.
Salah seorang karyawan mengaku stok sedang kosong disebabkan habis dibeli oleh pelanggan. “Stok kosong minyak goreng disebabkan habis diserbu warga. Ada batasan per orang maksimal satu kemasan isi dua liter. Tidak tahu kapan datang lagi,” kata karyawan yang enggan namanya disebut itu.
Di Surabaya, Pemkot setempat memastikan telah melakukan pemantauan stok maupun kebijakan minyak goreng satu harga yang ada di toko ritel modern.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan telah melakukan pemantauan stok serta Harga Eceran Tertinggi (HET) di sejumlah toko ritel modern. “Hasil pemantauan harganya tetap Rp14 ribu serta stoknya masih aman. Makanya saya bingung di titik tertentu ada yang menyampaikan sampai kehabisan, sampai langka,” kata Eri Cahyadi.
Oleh disebabkan itu, mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut mengimbau masyarakat supaya tak perlu panik serta cemas terhadap stok minyak goreng. (antara/jay)