28 C
Sidoarjo
BerandaNasionalNusantaraCargill Gresik Lanjutkan Aksi Tanam Kedua Mangrove Kalimireng

Cargill Gresik Lanjutkan Aksi Tanam Kedua Mangrove Kalimireng

GRESIK – PT. Cargill Indonesia – Cocoa & Chocolate Gresik kembali melanjutkan aksi tanam kedua dalam program Konservasi Mangrove Biru Kalimireng bekerja sama dengan Yayasan Esa Khatulistiwa, Biologi ITS Surabaya serta Pemdes Manyar Sidomukti, Kecamatan Manyar,  Kabupaten Gresik.

Penanaman 1000 bibit mangrove kali kedua tersebut menebar jenis Rizophora serta Avicenia yang difokuskan di sepanjang jalan pintu masuk wisata mangrove Kalimireng, Desa Manyar Sidomukti, pada Kamis, 6 Januari 2022.

Kegiatan tersebut merupakan rangkaian program yang bertajuk Penguatan Mangrove Kalimireng sebagai Zona Konservasi, Edukasi serta Rekreasi untuk percepatan SDG’s Desa.

Program tersebut melibatkan multi stakeholder seperti Pemerintah Desa, DLH, Bappeda, Dinas Pendidikan, Kemenag, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, BPDASH Solo, Satpol Air, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat serta relawan lingkungan di level desa, kecamatan serta kabupaten Gresik.

Dimana pembukaan (kickoff) program sebelumnya digelar pada Kamis, 28 Oktober 2021, di Balai Nelayan Desa Manyar Sidomukti yang dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Gresik, Dra. Hj. Aminatun Habibah, M.Pd, yang juga bersama-sama melakukan aksi tanam pertama 1000 bibit Mangrove.

“Aksi tanam kedua 1000 bibit mangrove jenis Rizophora serta Avicenia ini dapat dimanfaatkan ke depan untuk pewarna alami serta tepung mangrove, di tanam sepanjang jalan pintu masuk wisata mangrove Kalimireng. Selain bermanfaat untuk jaga populasinya juga untuk menambah estetika lokasi wisata,” ungkap Adi Suprayitno, Admin and Relations Manager PT. Cargill Indonesia – Cocoa & Chocolate Gresik.

(ISTIMEWA)

Desa Manyar Sidomukti sendiri merupakan salah satu desa yang berada dalam kawasan ekonomi esensial yang sedang tumbuh secara ekonomi sejak ditetapkan sebagai zona perdagangan internasional oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gresik.

untuk itu perlu dilakukan penguatan strategi pembangunan desa dengan memperhatikan keterikatan sektor sosial, ekonomi serta lingkungan (SDGs Desa). Salah satunya ialah keberadaan mangrove di Kalimireng harus tetap terjaga guna kelestarian lingkungan, penyeimbang polusi industri, ekosistem ikan, serta jaga degradasi lahan pesisir.

Sriyanto, Manager Program Yayasan Esa Khatulistiwa mengatakan, “Salah satu pilar program Mangrove Biru ialah penguatan zona konservasi di sungai Kalimireng dengan pengkayaan jenis-jenis mangrove yang sudah mulai punah populasinya.”

Dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh Pokmaswas Kalimireng tercatat ada 25 jenis mangrove di sepanjang sungai. “Tetapi banyak jenis yang populasinya terancam punah disebabkan oleh aktifitas manusia yang belum mengetahui nilai manfaat mangrove tersebut untuk lingkungan serta ekonomi masyarakat, sehingga dengan seenaknya  merusak,” tambah Sriyanto.

Setelah aksi tanam 1000 bibit mangrove kedua tersebut dilakukan, M. Muryono Ph.D dari Biologi ITS Surabaya yang juga hadir dalam kegiatan tersebut menambahkan, “Akan dilakukan uji salinitas untuk mengetahui tingkat adaptasi mangrove, menghitung INP untuk mengetahui tingkat kesehatan mangrove serta menghitung stok karbon untuk mengetahui kemampuan mangrove di awal program dalam menyerap CO2.”

Program Mangrove Biru Kalimireng akan melakukan upaya pendekatan konservasi seluas 5 Ha dengan pengakayaan, pembibitan serta penanaman jenis mangrove sebanyak 6000 dengan 20% bibit mangrove jenis baru yang akan dimonitoring serta evaluasi selama 18 bulan ke depan.

Kemudian, pembelajaran kontekstual melalui ecoliteracy mangrove ke 10 sekolah dasar, menengah serta atas di area tiga desa Manyar kompleks, serta pengembangan pariwisata mangrove yang berbasis kemitraan. Tentunya ketiga agenda tersebut memerlukan dukungan multi pihak serta diharapkan dapat menjadi solusi bersama untuk jaga mangrove Kalimireng tetap lestari. (hms/jay)

Sumber »

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x