27 C
Sidoarjo
BerandaNasionalNusantaraMerugi Akibat Pandemi, GDST Tetap Lanjutkan Pembangunan Plate Mill 2

Merugi Akibat Pandemi, GDST Tetap Lanjutkan Pembangunan Plate Mill 2

SURABAYA – Meskipun masih dibayangi pandemi Covid-19 serta kinerja tahun 2021 yang masih merugi, tetapi PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk tetap akan meningkatkan kapasitas produksi dengan melanjutkan pembangunan Plate Mill GDS 2 yang diharapkan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2023.

Direktur PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk, Hadi Sucipto mengatakan, penyelesaian Plate Mill GDS 2 sedikit mundur. Awalnya, rencana operasional komersial Plate Mill GDS 2 yang memiliki kapasitas terpasang 1 juta metric ton (MT) plate baja tersebut pada akhir tahun 2022. tetapi disebabkan ada pendemi Covid-19, akhirnya mundur pada akhir tahun 2023.

“Pembangunan Plate Mill GDS 2 sepenuhnya menggunakan dana internal perseroan. Sehingga ketika perseroan merugi, maka pembangunan agak melambat. disebabkan itu, operasional komersial juga mundur dari jadwal awal,” kata Hadi Sucipto saat public expose, Kamis (16/12).

Sebab itu, tahun 2022, pihaknya akan kembali belanja modal (Capex) sebesar Rp 100 miliar untuk penyelesaian pembangunan Plate Mill GDS 2. Dana tersebut akan dipergunakan untuk pembelian electricity, automatisasi serta perbaikan finance. Selain itu juga untuk perawatan mesin Plate Mill GDS 1.

Sementara tahun 2021, pihaknya telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 70 miliar yang dipergunakan untuk pembelian roll Plate Mill GDS 2. Sedangkan untuk perawatan mesin  serta untuk Plate Mill GDS 1 sebesar Rp 20 miliar.

“Hingga saat ini pembangunan Plate Mill GDS 2 sudah mencapai 85 persen. Kami optimis, Plate Mill GDS 2 akan start beroperasi komersial pada akhir tahun 2023,” tambahnya.

Dikatakan, dengan beroperasinya Plate Mill GDS2 nanti, maka emiten dengan kode GDST ini akan memiliki total kapasitas produksi terpasang sebesar 1.450.000 metric ton per tahun. Sebab, saat ini Plate Mill GDS 1 memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 450 ribu MT per tahun.

Fuad, Direktur GDST menambahkan, selain untuk mengkaver market domestik, juga untuk memenuhi pasar ekspor. Beberapa negara target ekspor perseroan di antaranya Asia, Australia serta Eropa. Phaknya juga terus melakukan terobosan dengan membuka peluang pasar ekspor baru.

“Tahun ini kami ada tambahan dua negara target ekspor yakni Filipina serta Srilangka, selain Malaysia serta Singapura. Kami akan mencari peluang pasar ekspor sehingga nanti komposisinya pasar domestik serta ekspor dapat balance 50:50,” kata Fuad.

Terkait kinerja tahun 2021, dia mengaku hingga 30 September 2021, penjualan GDST mencapai Rp 1,1 triliun atau naik 12,3 persen dari tahun lalu di periode yang sama yakni Rp 997,2 miliar. Dari jumlah tersebut sekitar 17 persen atau Rp 195,1 miliar berasal dari pasar ekspor. Sisanya 83 persen atau Rp 924,8 miliar dari pasar domestik.

Sedangkan laba kotor perseroan mengalami kenaikan 56,3 persen dari Rp 54,2 miliar pada 30 September 2020 menjadi Rp 84,7 miliar di periode yang sama tahun 2021. tetapi secara umum, perseroan masih mengalami kerugian sebesar Rp 19,4 miliar.

“Meskipun masih minus, kami tetap optimis, tahun ini target penjualan Rp 1,6 triliun akan tercapai. Selain memperluas pasar ekspor, ini juga terus meningkatkan efisiensi di sektor biaya,” tandas Fuad. (fix/jay)

Sumber »

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x