28 C
Sidoarjo
BerandaNasionalNusantaraDampak Pandemi Covid-19, Pasar Penjaringansari Nyaris Mati

Dampak Pandemi Covid-19, Pasar Penjaringansari Nyaris Mati

SURABAYA – Hidup segan mati tak mau. Itulah kondisi Pasar Penjaringansari, Surabaya. Transaksi jual beli di pasar itu sangat minim. Pantauan Radar Surabaya Senin (29/11), aktivitas masih terlihat meski didominasi penjual makanan ringan, penjual daging ayam serta sayuran di sisi lapak sisi timur. Sedangkan sisi barat kosong pedagang.

Ahmad, salah salah satu pelanggan di pasar Penjaringansari, menyatakan stan pedagang tak semuanya terisi. “Aktif tapi nggak penuh seperti awal dulu,” katanya, Senin (29/11).

Menurut dia, jenis komoditas yang dijual hampir sama dengan Pasar Pandugo II. Mulai kebutuhan pokok, daging ayam, sayuran. tetapi, tak selengkap Pasar Pandugo II serta stan di Pasar Penjaringansari masih ada yang belum aktif.
“Mungkin yang belum aktif itu imbas dari Covid. Tapi ya kondisi memang seperti ini,” ungkapnya.

Ditanya soal apa hal yang perlu diperkuat di Pasar Penjaringansari, menurut Ahmad, perlu memperkuat jati diri pasar. Hingga kini masih banyak yang mengira Pasar Penjaringansari merupakan sentra wisata kuliner (SWK). Padahal, konsepnya sangat berbeda.

“Perlu plang nama. Seperti pasar lainnya. Disini nggak ada plang nama sekali. Padahal itu identitas supaya orang tahu kalau ini Pasar Penjaringansari,” jelasnya.

Dari informasi, pasar yang aktif sejak Maret 2018 itu berdiri di atas tanah seluas 1.585 meter persegi. Ada 110 stan di pasar tersebut. tetapi keterisian stand tak lebih dari 25 persen. disebabkan sepi itulah pedagang memilih untuk kembali berjualan di Pasar Pandugo II.

Camat Rungkut Yanu Mardianto mengatakan sepinya transaksi jual beli di Pasar Penjaringansari salah satunya sebagai dampak pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun ini. meski angka covid kian melandai, roda ekonomi belum pulih. “Semua berdampak. Mungkin sekarang lebih kebablasan dampaknya,” ungkapnya.

Menurut Yanu, pihaknya pernah mengusulkan pada dinas terkait untuk mendata ulang pedagang di pasar tersebut. Selain itu, perlu sarana pendukung untuk menghidupkan Pasar Penjaringansari. Salah satunya dengan “membuat ada yang sebelumnya tidak ada” di pasar tersebut. Mulai dari tempat penyimpanan barang barang yang dijual.

“Itu perlu seperti pasar lainnya. Jadi, nggak harus bawa pulang dagangannya,” katanya. Pihak kecamatan bakal menampung usulan warga untuk keberlangsungan Pasar Penjaringansari. (rmt/rek)

Sumber »

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x