32 C
Sidoarjo
BerandaJatimLapan: Dampak Gerhana Bulan Penumbra Tidak Mengkhawatirkan Pelayaran

Lapan: Dampak Gerhana Bulan Penumbra Tidak Mengkhawatirkan Pelayaran

Rhorom Priyatikanto peneliti astronomi serta astrofisika Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan serta Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan, dampak dari fenomena gerhana bulan penumbra pada akhir November 2020 ini tidak mengkhawatirkan bagi pelayaran.

“Tidak ada yang mengkhawatirkan pelayaran, kecuali bila ada peringatan gelombang tinggi disebabkan cuaca ekstrem,” kata Rhorom dihubungi di Jakarta, dilansir Antara, Kamis (26/11/2020).

Gerhana bulan penumbra terjadi ketika purnama di mana ada bagian piringan bulan yang tidak tersinari penuh oleh matahari. Bumi menghalangi sebagian cahaya Matahari tersebut. Itu menyebabkan 83 persen piringan bulan tampak ‘sedikit’ lebih gelap.

Puncak gerhana bulan penumbra terjadi pada 30 November pukul 16.44 WIB.

“Saat puncak, lautan di Indonesia sedang berada pada fase surut,” ujar Rhorom.

Beberapa hari sebelumnya yakni pada 27 November 2020, bulan berada di titik terjauhnya dari bumi. Itu berarti pasang-surut saat itu bukan yang tertinggi.

Oleh disebabkan itu, Rhorom menuturkan dampak bulan purnama atau gerhana bulan tidak mengkhawatirkan. tetapi, perlu diwaspadai ada kemungkinan cuaca ekstrem akhir November 2020.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi serta Geofisika (BMKG) telah memberikan informasi tentang potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan di Indonesia yakni pada 21-27 November 2020.

Berdasarkan informasi di laman resminya, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem serta hujan dengan intensitas lebat yang bisa disertai kilat/petir serta angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu.

Selain itu Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat serta Papua.

Oleh disebabkan itu masyarakat diimbau tetap waspada serta berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir serta hujan es serta dampak yang bisa ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang serta jalan licin. (ant/ang)

Sumber »

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x