27 C
Sidoarjo
BerandaJatimTiga Pilar Tandes Ungkap Cara Menekan Jumlah Kasus Covid-19

Tiga Pilar Tandes Ungkap Cara Menekan Jumlah Kasus Covid-19

Dodot Wahluyo Camat Tandes Surabaya mengatakan, komunikasi tiga pilar bersama puskesmas menjadi kunci utama dalam menekan penyebaran Covid-19 di wilayahnya. Salah satunya, ketika memberikan edukasi serta pemahaman pada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.

“Kita membentuk kampung tangguh dari enam kelurahan itu jumlahnya ada 51 RW serta SK-nya sudah semua. Nah, setiap harinya lurah bersama tiga pilar, Babinsa serta Bhabinkamtibmas juga rutin mengunjungi Kampung Tangguh,” kata Dodot melalui siaran pers, Kamis (2/7/2020).

Di samping itu, kata Dodot, setiap pagi pihaknya bersama jajaran samping juga melakukan monitoring ke kampung-kampung, pasar serta tempat keramaian untuk melakukan pengecekan protokol kesehatan. Seperti di pasar itu apakah sudah menyediakan tempat cuci tangan, menerapkan physical distancing serta penggunaan masker.

“Mereka keliling Kampung Tangguh itu tidak hanya waktu pagi hari, tapi saat malam juga berkeliling untuk mengunjungi mana RW yang belum maksimal penerapan protokol kesehatan itu didatangi,” katanya.

Selama ini, pihaknya menyatakan, selalu mengedepankan cara berkomunikasi saat memberikan pemahaman pada Satgas di Kampung Tangguh tentang protokol kesehatan. Nah, selanjutnya masing-masing Satgas atau perangkat RT/RW setempat itu kemudian meneruskan pada warganya. Misalnya, memberikan pemahaman pada warga bahwa Covid-19 bukanlah penyakit yang memalukan. Sehingga ketika ada orang yang terpapar, warga tidak mengucilkan malah saling mendukung.

“Kita kasih pemahaman dulu pada warga, kita kasih arahan, yang terpenting itu kuncinya. Kita tiga pilar setiap seminggu sekali selalu evaluasi kegiatan termasuk bersama dua Kepala Puskesmas,” ungkap dia.

Menurut dia, sebetulnya semua wilayah di Surabaya menerapkan hal yang sama terkait protokol kesehatan. Hanya saja tinggal kreativitas masing-masing wilayah itu agar bagaimana upaya-upaya yang dilakukan itu bisa masif serta efektif. Namun begitu, ia selalu menekankan pada jajarannya agar ketika terjun ke lapangan tak lupa mengutamakan keamanan serta keselamatan diri. “Saya selalu sampaikan sebelum kamu melindungi orang, maka kamu harus melindungi diri kita sendiri, itu yang selalu saya sampaikan,” katanya.

Bahkan, ia mengaku, tak jarang ketika ada permasalahan yang menyangkut kasus Covid-19, tiga pilar ini terjun langsung bersama Kepala Puskesmas ke lapangan. Ia mencontohkan, dahulu ada warga yang dinyatakan hasil rapid test reaktif, namun warga itu enggan untuk isolasi di hotel meski kondisi rumahnya kurang layak. Alhasil, camat bersama tiga pilar serta puskesmas harus terjun langsung untuk memberikan pemahaman pada pihak keluarga agar mau isolasi di hotel.

“Akhirnya saya turun didampingi kepala Puskesmas, saya kasih pemahaman ke suaminya serta dia akhirnya bisa kita bawa isolasi ke hotel. Intinya selama kita bisa menguwongkan (menghargai) orang, kita datangi ke rumahnya, Insya Allah tidak ada masalah,” tuturnya.

Namun, bagi dia, kunci utama dalam memutus mata rantai Covid-19 ialah bagaimana bisa memberikan pemahaman pada warga agar sadar diri, disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. “Jadi kuncinya balik lagi semuanya di situ, serta kita selalu turun bersama tiga pilar rutin melakukan evaluasi,” katanya.

Sementara itu, Kompol Ricky Tri Dharma Kapolsek Tandes Surabaya, menyatakan, meski baru menjabat sekitar tiga bulan, selama ini komunikasi yang terjalin antara tiga pilar bersama pihak Puskesmas selalu berjalan baik. Khususnya ketika menangani kasus Covid-19. Bahkan, sebelum terbentuk Kampung Tangguh, jajaran kecamatan, Polsek, Koramil serta Puskesmas selalu duduk bersama untuk menyamakan persepsi sebelum melangkah.

“Alhamdulillah begitu saya masuk sampai sekarang sudah kayak keluarga. Kita prinsipnya bangun komunikasi dulu, kalau sudah terbuka serta saling percaya akhirnya tidak salah penanganannya. Contohnya kegiatan rutin patroli kita setiap pagi serta malam. Kita saling melengkapi dari kekuatan masing-masing,” kata Kompol Ricky.

Bahkan, untuk memasifkan upaya dalam memutus mata rantai Covid-19, Kompol Ricky juga menerjunkan seluruh Kanit-nya. Mereka bertugas menjadi pendamping di setiap Satgas Covid-19 di Kampung Tangguh. Terlebih, mereka juga melakukan monitoring setiap Kampung Tangguh, seperti apa saja kelengkapan protokol kesehatan yang masih kurang.

“Saya bagi tugas ke mereka sebagai pendamping setiap Satgas di Kampung Tangguh. Jadi semua anggota terlibat termasuk Bhabinkamtibmas,” ungkap dia.

Menurut dia, adanya Kampung Tangguh ini sangat membantu serta mendukung masyarakat. Karena warga juga lebih merasa aman serta dapat memfilter sendiri kampungnya, baik dari segi data awal maupun keluar masuknya orang. Alhasil, warga yang sebelumnya keluar masuk kampung tidak jelas, kini bisa termonitor.

“Saya selalu sampaikan ke warga, secara tidak langsung yang bisa mereka petik hasilnya dari Kampung Tangguh itu tidak terhingga. Pertama keamanan serta kedua warisan nenek moyang kita, yakni gotong-royong,” paparnya.

Apalagi, dengan adanya penjagaan di Kampung Tangguh serta akses masuk satu pintu itu membuat kampung menjadi lebih aman dari potensi pencurian. Manfaat lain yang didapat dari Kampung Tangguh yakni, warga yang tadinya tidak saling mengenal, kini bisa saling kenal satu sama lain. “Itu reward yang selalu saya sampaikan ke warga,” paparnya.

Hal yang sama juga disampaikan Mayor Inf Suwadi Danramil Tandes Surabaya. Ia menyampaikan, bahwa tiga pilar Kecamatan Tandes selalu bersinergi dalam setiap kegiatan kewilayahan dalam berbagai hal. Salah satunya kegiatan patroli ke tempat-tempat keramaian, baik saat siang maupun malam hari.

“Sasarannya mulai Kampung Tangguh, Pasar, Warkop (warung kopi) serta tempat keramaian lainnya untuk memberikan imbauan agar masyarakat selalu memperhatikan protokol kesehatan serta memberikan rasa aman bagi masyarakat,” kata Mayor Inf Suwadi.

Tak hanya itu, Mayor Inf Suwadi juga menyatakan, pihaknya bersama jajaran kepolisian serta kecamatan juga melakukan pendampingan pada Satgas di Kampung Tangguh. Bahkan, pendampingan pada Puskesmas dalam rangka pemantauan warga yang melaksanakan isolasi mandiri juga dilakukan.

“Selain itu pendampingan juga dilakukan saat pelaksanaan tracing terhadap warga yang mempunyai hubungan erat dengan pasien Covid-19 di wilayah binaan,” katanya. (iss)

Sumber »

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x