27 C
Sidoarjo
BerandaNasional2 Anak belum ditemukan, wali kota datangi lokasi longsor di Semarang

2 Anak belum ditemukan, wali kota datangi lokasi longsor di Semarang

PORTALSIDOARJO.COM, SEMARANG – Dua bocah Jesika (18) dan Jason (8) yang tertimbun longsor di rumahnya Bukit Bromo, Kompleks Perumahan Elit Bukitsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/10) belum ditemukan hingga malam ini.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi begitu mendengar informasi langsung mendatangi lokasi terjadinya longsor di rumah Enrico (45) dan Christina (40). Ditemani sang istri, Tya Hendrar Prihadi, Hendi panggilan akrab sang wali kota tiba di lokasi sekitar pukul 21.10 WIB dengan mengendarai Toyota BRV warna hitam bernopol H 8900 LH.

“Di mana ya korban yang selamat?” tanya Hendi begitu turun dari mobilnya ditemani dengan dua orang ajudan dan sopirnya.

Hendi kemudian langsung menuju ke rumah depan tempat Enrico bersama sang istrinya Chrsitina mengungsi. Usai bertemu dengan keduanya, ditemani Kapolrestabes Semarang Kombes Abiyoso Seno Aji, Hendi kemudian berbincang-bincang dengan kedua korban dan Kapolrestabes Semarang.

Dengan menggunakan kaos warna merah, Hendi kemudian mendatangi dan melihat lokasi terjadinya longsor dan memakai helm pengaman. Didampingi oleh beberapa petugas Basarnas Kantor Semarang dan TNI-Polri serta Satpol PP, Hendi melihat secara langsung proses upaya penyelamatan dan evakuasi dua bocah korban.

“Kita lihat lokasi,” ungkap Hendi.

Usai melihat lokasi sekitar setengah jam lebih, Hendi kepada awak media mengungkapkan bahwa petugas Basarnas, Kepolisian dan TNI masih berupaya keras untuk melakukan evakuasi dua bocah yang tertimbun.

“Kita masih berupaya keras untuk mencari. Baik dari Basarnas, Kepolisian dan TNI. Memang medan agak sulit. Apalagi listrik tidak menyala, kami percaya petugas masih berupaya keras. Mudah-mudahan dalam waktu dekat korban bisa ditemukan,” terangnya.

Hendi mengungkapkan bahwa lokasi terjadinya longsor adalah Kawasan Perumahan Mewah Bukitsari Kota Semarang yang dinilainya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bukan lokasi rawan longsor. Apalagi, semua rumah di kompleks itu konstruksinya terbuat dari beton. Sehingga pihaknya sama sekali tidak menduga jika kawasan ini akan terjadi longsor.

“Ini memang beda lokasi longsorannya rumah mewah. Hampir semua konstruksi beton. Perlu kekuatan lebih. Mudah-mudahan ditemukan,” ucapnya.

Sampai saat ini dua bocah yang tertimbun longosr, Jesika dan Jason belum juga ditemukan. Bahkan, beberapa kali, suara bising gergaji mesin (shanso) terdengar, beberapa petugas Basarnas Kantor Semarang meneriakan aba-aba dan komando.

“Awas! Area-area. Tolong-tolong! Air-air. Penduduk supaya tolong berikan akses air,” teriak salah seorang petugas Basarnas kepada anggotanya. [did]

Komentar

0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments

Trending

Jangan lewatkan

0
Punya ide, saran atau kritik? Silakan berkomentar.x
()
x